Rabu, 31 Agustus 2016

FUNGSI KETERANGAN

Keterangan

Keterangan adalah unsur yang fungsinya menerangkan seluruh fungsi yang ada dalam suatu kalimat. Berbeda dengan fungsi-fungsi lainnya, kehadiran fungsi keterangan dalam suatu kalimat, bersifat manasuka. Ketidakhadiran fungsi tersebut tidak akan mengganggu struktur dan keseluruhanmakna kalimat. Ciri-ciri fungsi keterangan selengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Umumnya di dahului oleh kata depan, seperti didarikeketikatentang
b. Bukan unsur utama
Berbeda dari subjek, predikat (atau objek dalam kalimat transitif), keterangan merupakan unsur tambahan (periferal), yang kehadirannya dalam struktur dasar tidak bersifat wajib. Jika dalam sebuah kalimat tidak ada unsur keterangan, kalimat itu masih tetap gramatikal (benar) asalkan syarat utama terpenuhi, yairu adanya unsur subjek, predikat, (dan objek).
(192)       Sekarang // manusia telah dapat menciptakan teknologi canggih.
(193)    Di Amerika Serikat // para ahli angkasa telah menciptakan pesawat ruang angkasa.
(194)    Dengan komputer // pesawat itu dapat dipantau // dari bumi.
Unsur (192) sekarang, (193) di Amerika Serikat, (194) dengan komputer dan dari bumimerupakan keterangan. Jika unsur keterangan itu ditiadakan, kalimat-kalimat itu masih gramatikal, seperti terlihat di bawah ini.
(192a) Manusia // telah dapat menciptakan // teknologi canggih.
(193a) Para ahli angkasa // telah menciptakan // pesawat ruang angkasa.
(194a) Pesawat itu // dapat dipantau.
Namun, dalam struktur seperti (195) berikut unsur keterangan tidak dapat ditiadakan.
(195)    Ani bertempat tinggal di Margahayu.
(195a) Ani bertempat tinggal
c. Tidak terikat posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau di akhir kalimat, di antara subjek dan predikat, dapat juga menempati posisi di antara predikat dan objek, seperti terlihat pada contoh berikut.
(192)  Sekarang // manusia telah dapat menciptakan teknologi canggih.
(192b) Manusia telah dapat menciptakan teknologi canggih // sekarang.
(192c) Manusia // sekarang // telah dapat menciptakan teknologi canggih.
(192d) Manusia telah dapat menciptakan // sekarang // teknologi canggih.
Penempatan sekarang pada posisi awal (192), akhir (192b), dan di antara subjek dan predikat (192c) banyak dijumpai dalam pemakaian bahasa. Sementara itu, penempatan keterangan di antara predikat dan objek (192d) memang kurang biasa sehingga terasa agak janggal. Padahal, secara gramatikal posisi itu benar. Dalam contoh berikut keterangan yang terletak di antara predikat dan objek tidak terasa janggal.
(196)    Pejabat itu mengatakan, // ketika berada di Bali, // bahwa peluncuran Palapa B2 tetap akan dilaksanakan oleh Amerika Serikat.
(197)    Dia menjawab, // dengan sangat hati-hati, // semua pertanyaan wartawan.
(198)    Seorang wartawan mengajukan, // di depan pejabat, // pertanyaan mengenai kemungkinan penundaan peluncuran Palapa B2. 

Jenis-jenis keterangan:
-  Keterangan Waktu
Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu peristiwa. Fungsi keterangan itu diisi oleh berbagai macam bentuk, yakni: kata tunggal, frase nominal, dan frase preposisional.
Kata Tunggal
Kata Nominal
Kata Preposisional
Kemarin
sekarang
besok
lusa
tadi
nanti
sebentar
kemarin dulu
tidak lama kemudian
beberapa hari yang lalu
sesaat setelah ayah pergi
selama masa kuliah
dari pagi hingga petang
sampai besok malam
pada hari Jumat
sesudah dia tertidur
ketika hujan turun
sejak kakeknya tiada

Contoh:
(199)       Kemarin paman datang dari Jakarta.
(200)       Tadi pagi dia menanyakan lagi soal itu.
(201)       Dari pagi hingga petang kami menunggunya di pembaringan.
(202)       Sampai besok malam listrik di desa kami akan mengalami pemadaman.
(203)       Kami tidak lagi tinggal di rumah itu sejak kakek tiada.
Z  Keterangan Tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan: di, ke, dari, sampai, dan pada. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut!
di sana
di atas meja praktik
di rumah sakit
di Indonesia
dari situ
dari atas
dari kelas
dari dalam karung
dari luar negeri
ke dokter
ke luar rumah
ke Jakarta
sampai jalan raya
sampai ruang tunggu

Contoh:
(204)       Di sana telah terjadi tabrakan beruntun.
(205)       Bukunya ditaruh di atas meja praktik.
(206)       Di Indonesia korupsi sudah menjadi hal yang biasa.
(207)       Batu itu jatuh dari atas genting.
(208)       Si Manis keluar dari dalam karung.
(209)       Ayah akan mengantarkan Ibu sampai jalan raya.
-  Keterangan Tujuan
Keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud perbuatan atau kejadian. Wujud keterangan tujuan selalu dalam bentuk frase preposisional dan preposisi yang dipakai adalah demi, bagi, guna, untuk, dan buat.
Contoh:
(210)       Kami bersedia berkorban demi kepentingan negara.
(211)       Marilah kita mengheningkan cipta bagi pahlawan yang telah gugur.
(212)       Guna menurunkan inflasi, kita perlu mengencangkan ikat pinggang.
(213)       Untuk kesehatan ayah, saya rela tidak memakan obat itu.
(214)       Puisi ini kutulis buat orang yang kucintai.
-  Keterangan Cara
Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului kata depan ada pula yang tidak. Perhatikan contoh-contohnya dalam tabel di bawah ini!
Berkata Depan
Tidak Berkata Depan
Dengan tegas
dengan benar
secara jelas
secara baik
secara bergotong-royong
tanpa kemauan
selalu
biasanya
secepat-cepatnya
terang-terangan
sehalus mungkin
sedikit demi sedikit

Contoh:
(215)       Dengan tegas ia menolak suap itu.
(216)       Secara bergotong royong penduduk Desa Sukajaya menyelesaikan jembatan ini.
(217)       Berkatalah pada ibumu dengan sehalus mungkin.
(218)       Ani menghabiskan kue adiknya sedikit demi sedikit.
-  Keterangan Penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya orang yang menyertai orang lain dalam melakukan suatu perbuatan. Semua keterangan penyerta dibentuk dengan menggabungkan preposisi dengantanpa, atau bersama dengan kata atau frase tertentu. Kata atau frase yang berdiri di belakang preposisi itu, harus merupakan benda yang bernyawa atau dianggap bernyawa.
Contoh:
(219)       Dia merumuskan konsep itu dengan para pembantunya.
(220)       Pak Handi berangkat ke Mekah tanpa istrinya.
(221)       Pasukan itu menyerbu kota bersama rakyat
-  Keterangan Alat
Keterangan alat adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidaknya alat yang dipakai untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu didahului oleh kata depandengan atau tanpa.
Contoh:
(222)       Adik sedang menggambar ular dengan spidol berwarna.
(223)       Kakak pergi ke sekolah dengan sepeda.
(224)       Tanpa uang sesenpun, dia mendirikan perusahaan itu.
(225)       Kita sulit mengerjakan PR ini tanpa petunjuk pak guru.
-  Keterangan Similatif
Keterangan similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan, kejadian, atau perbuatan yang lain.
Contoh:
(226)       Tekadnya untuk merantau teguh laksana gunung karang.
(227)       Apakah selamanya kita akan hidup sebagai objek sejarah?
(228)       Berpikirlah seperti orang dewasa.
-  Keterangan Penyebaban
Keterangan penyebaban adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu keadaan, kejadian, ataupun perbuatan. Wujud keterangan ini selalu berupa frase dengan preposisi karena atau sebab.
Contoh:
(229)       Banyak pemimpin dunia jatuh sebab moralnya yang rendah.
(230)       Gajinya kurang terus karena inflasi.
(231)       Karena kejadian itu ia tidak mau datang lagi ke kampung kita.
(232)       Karena kelakuan anaknya, orang itu menjadi melarat.
-  Keterangan Kesalingan
Keterangan kesalingan adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu perbuatan dilakukan secara silih berganti. Keterangan ini ditandai oleh frase satu sama lain.
(233)       Kedua delegasi itu akan merundingkan pemulihan hubungan diplomatik satu sama lain.
(234)       Ketua dan sekretaris organisasi itu membenci satu sama lain.          
-  Keterangan Akibat
Keterangan akibat adalah keterangan yang menyatakan akibat dari dilakukannya suatu perbuatan atau kejadian. Wujud keterangan ini biasanya ditandai frase sampai lelah, dan hingga selesai. Contoh:
(235)    Ika membersihkan halaman sampai lelah.
-  Keterangan Jumlah
Keterangan jumlah adalah keterangan yang menyatakan banyaknya jumlah sesuatu benda atau hal. Contoh:
(236)    Pak Eko menjual ayamnya lima ekor.
-  Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, nomina subjek atau objek. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau ditempatkan di dalam kurung, seperti tampak pada contoh berikut.
(237)       Dosen saya, Bu Anita, terpilih sebagai dosen teladan.
(238)       Ketua koperasi kita—Didi Hariyadi—akan mengundurkan diri.
(239)       Lena (anak  sulung Pak Haryanto) diterima di fakultas hukum.  
-  Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Berikut dikemukakan beberapa contoh.
(240)    Siswanto, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
(241)    Olahraga bulu tangkis, misalnya, pernah mencapai puncak gemilang.
-  Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya subjek (242), predikat (243), objek (244), atau keterangan (245). Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Misalnya:
(245)       Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
(245)       Mereka adalah petani cengkeh yang mampu membiayai anak-anaknya di perguruan tinggi.
(245)       Kita harus menolong orang yang mendapat kesusahan.
(245)       Dia menjadi orang tua asuh bagi anak yang tidak mampu sekolah.


*DIKUTIP DARI BEBERAPA SUMBER. SEMOGA BERMANFAAT :)

KRITERIA SUATU KEJADIAN MENJADI BERITA

Kriteria Suatu Kejadian dapat dijadikan Berita?

1. Keluarbiasaan
    Suatu peristiwa yang luar biasa. ( Berita yang sangat luar biasa, hampir semua canel di tv/masyarakat di sekitar kita / semuanya tahu lah )


2. Kebaruan
     Bisa juga berita yang sudah lam terjadi, tetapi kemudian ditemukan suatu yang baru dari peristiwa tersebut. ( Seperti jatuhnya crane/penyangga di mekah sana terus dikarenakan apalah itu ) 


3. Akibat
     Segala hal yang berdampak luas dalam kehidupan bermasyarakat ( Seperti, ...??? )


4. Aktual
     Sedang atau baru terjadi. ( seperti, kabut asap yang terjadi di sumatra, kalimantan)


5. Kedekatan
     Geografis = Berita terjadi disekitar tempat tinggal kita. (seperti gunung meletus )
     Psikologis = Keterkaitan pikiran, perasaan atau kejiwaan seseorang dengan suatu obyek peristiwa atau berita. ( seperti, selebriti yang meninggal dunia lalu para fansnya nekat / sangat terpukul > dengan kehilangannya )


6. Informasi
     Informasi adalah segala hal yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Informasi memeliki nilai berita atau memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapatkan perhatian media. ( Seperti informasi hilangnya pesawat lalu dalam berita tersebut tercantum sebuah inrfomasi hilangnya / meninggalnya kru, atau lainnya boleh )


7. Konflik
     Berita adalah konflik yang syarat dengan dimensi pertentangan ( orang cerai atau apalah )


8. Orang Penting
     Berita tentang orang-orang penting, ternama, pesohor, selebriti, publik figure. ( seperti berita tentang blusukannya presiden JOKOWI)


9. Kejutan
     Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba di luar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya.  ( seperti hilangnya pesawat )

*DIKUTIP DARI BEBERAPA SUMBER. SEMOGA BERMANFAAT! :)

TEKS BERITA

Pengertian Teks Berita
Berita adalah melaporkan kejadian, peristiwa, informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Teks berita merupakan suatu teks yang berisikan informasi mengenai suatu hal atau kejadian  yang terjadi dan masih hangat diperbincangkan oleh banyak orang.Teks berita biasanya disiarkan melalui media elektronik atau media cetak seperti koran dan majalah.Dengan membaca teks berita kita dapat memperoleh informasi mengenai suatu hal yang dapat menambah wawasan kita sehingga dapat berfikir secara kreatif, efektif dan kritis terhadap suatu masalah.

Struktur Teks Berita

Teks berita terdiri 3 (tiga) struktur yang saling berkaitan membentuk suatu teks menjadi sebuah kesatuan teks yang utuh.Struktur Teks berita sendiri terdiri dari Orientasi, Peristiwa, dan Sumber berita.Untuk mengetahuinya lebih dalam mengenai struktur tersebut berikut di bawah ini terdapat penjelasannya mengenai setiap struktur tersebut.

  • Orientasi Berita, berisikikan tentang awal atau pembukaan dari suatu kejadian atau peristiwa yang akan diberitakan.Pada bagian ini biasanya berisi tentang penjelasan secara singkat mengenai informasi yang akan diberitakan tersebut.
  • Peristiwa, berisikan tentang inti pokok dari permasalahan yang dibahas di dalam berita.Pada bagian ini akan dijelaskan tentang jalannya kejadian dari awal hingga akhir berdasarkan fakta asli.
  • Sumber Berita,Berisi mengenai asal didapatnya informasi yang diberitakan .Bagian ini biasa terletak di akhir berita namun tidak jarang peletakannya terdapat di dalam berita itu sendiri.

*dikutip dari beberapa sumber. Semoga bermanfaat :)

POLA PENGEMBANGAN TEKS SEJARAH

Pola Pengembanagn teks sejarah antara lain:
a. Urutan Waktu disebut pula Pola kronologi. Dalam pola ini, kejadian-kejadian yang diceritakan disampaikan dengan urutan waktu, misalnya dari pagi hingga pagi lagi, dari zaman dulu sampai zaman sekarang, dari permulaan hingga selesai, dan sebagainya. 

Contoh : 
Tak seorang pun dapat sungguh-sungguh tidur panjang sepanjang malam itu. Ketika bunyi kokok ayam hutan berderai-derai menandakan pagi telah dekat, mereka pun segera bangun. Kini, mereka memandangi rimba sekililingnya dengan lebih awas dan cermat. Mereka memasak air dan makanan, mengambil air sembahyang, dan sembahyang. Sebagian pancaindra mereka memeriksa dan mengamati rimba di sekelilingnya, rimba yang kini mengandung ancaman dan maut. 

b. Urutan ruang disebut pola spesial. Dalam pola ini, kejadian-kejadian dalam paragraf disusun mengikuti bagian-bagian dari suatu tempat misalnya, dari barat ke timur, dari pinggir ke tengah, dari dalam ke bagian luar, dan sebagainya. 

Contoh : 
Jika beberapa tahun yang lalu tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bus, tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya ke barat maka kira-kira sekilometer dari pasar, akan sampailah tuan di jalan kampungku,. Disamping kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah, ke jalan sempit itu. Di ujung jalan itu, nanti tuan akan temui sebuah surau tua. Didepannya ada kolam ikan yang airnya mengalir melalui tempat buah pancuran mandi.

*dikutip dari beberapa sumber, Sekian pembahasan dan penjelasannya Pola Pengembangan Teks Sejarah semoga bermanfaat

Nominalisasi

 Nominalisasi
Proses nominalisasi adalah proses pembentukan nomina  yang berasal dari morfem atau kelas kata yang lain.
a. afiksasi
berdasarkan pada kemungkinan kombinasinya, nomina turuna dapat dibagi atas bentuk yang berafiks dengan:
1) nominalisasi dengan prefiks ke-, pe- (peN-) dan per-
Prefiks ke- dan per- sebagai pembentuk kata tidak lagi produktif. Hanya ada tiga kata yang dibentuk dengan ke- dan satu dengan per-ketua, kekasih, kehendak dan pertapa.
Sebaliknya prefiks pe-/peN- yang membentuk nomina lewat prefiks me- sangat produktif, karena dapat ditempatkan pada berbagai dasar dan memiliki makna:
  • Orang yang melakukan (verba): pembicar, pelamar
  • Orang yang pekerjaannya melakukan (verba): penyanyi, pelatih, pelaut, petani
  • Orang yang (ajektiva): pemalas, pemuda
  • Orang yang menjadi (ajektiva): pemarah, pemabuk
  • Alat untuk (verba): penghapus, penggali, pengungkit
2) Nominalisasi dengan sufiks –an
Sufik –an dapat membentuk nomina dengan makna sebagai berikut:
  • Apa yang dikerjakan seseorang: anjuran, anggapan
  • Barang yang (ajektiva): manisan, asinan
  • Tempat orang (verba): pangkalan, parkiran, perkiraan
  • Kumpulan dari: lautan, sayuran
3) Nominalisasi dengan konfiks ke-an
Konfiks ke-an dapat membentuk nomina langsung dari kata dasar. Makna yang terbentuk:
  • Hasil dari (verba): kemenangan, kepergian, kedatangan
  • Dalam keadaan: kebimbangan, keberanian, kecepatan, kenaikan
  • Tempat: kementerian, kedutaan
  • Kumpulan: kepulauan, kepustakaan
  • Keabstrakan: kebangsaan, kerakyatan, kedaerahan
4) Nominalisasi dengan konfiks pe-an
Proses nominalisasi dengan pe-an sangat produktif. Proses ini diturunkan melalui prefiks me-dan memberi makna:
  • Melakukan perbuatan: pemeriksaan, pemberontakan, pengumuman
  • Hasil dari melakukan: penyelesaian, penghargaan
Nomina di atas berhubungan dengan verba meN- dengan atau tanpa akhiran –kan atau –i.Verba yang berhubungan dengan kelima nomina di atas ialah masing-masing: memeriksa,  memberontak, mengumumkan, menyelesaikan, menghargai.

5) Nominalisasi dengan konfiks per-an
Proses ini berlangsung melalui prefiks ber-. Morfem seperti juang, coba dan setuju hanya dapat diturunkan dengan konfiks per-an menjadi perjuangan, percobaan, persetujuan. Kita tidak mengenal bentuk-bentuk menjuang, penjuang. Kata perjuangan berasal dari kataberjuang, dan persetujuan dari bersetuju (yang sudah tidak lazim digunakan di Indonesia), sedangkan percobaan berasal dari kata bercoba yang tidak lazim lagi. Makna penurunan ini ialah:
  • Hasil dari (verba): pertanyaan, permintaan
  • Melakukan (verba): perlawanan, pergerakan
  • Hal yang berhubungan degan (kata dasar): perikanan, perkapalan, perkantoran
b. Proses nominalisasi dengan si dan sang
Nomina ini diperoleh bila kita menambahkan partikel si atau sang pada dasar, seperti: si kecil, si hitam.
c. Proses nominalisasi dengan yang
Dengan menambahkan yang di depan dasar, kita peroleh bentuk nomina seperti: yang cantik, yang manis.

*dikutip dari beberapa sumber, Sekian pembahasan dan penjelasannya. Semoga bermanfaat!